Tempo/Imam Sukamto

MoU Antara Indonesia Dan Prancis Mencapai Nilai US$ 11 Miliar Di Sektor Energi Serta Infrastruktur

Jumat, 30 Mei 2025

Pemerintah Indonesia dan Prancis telah menandatangani 27 nota kesepahaman (MoU) dengan total komitmen mencapai US$ 11 miliar. MoU tersebut mencakup kolaborasi di bidang energi, transportasi, pangan, kesehatan, telekomunikasi, pendidikan, dan infrastruktur.

Penandatanganan MoU ini berlangsung selama kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27-29 Mei 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa MoU ini merupakan bagian dari forum bisnis yang dihadiri oleh 368 delegasi dari Indonesia dan Prancis. Dia menekankan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi antara kedua negara. Selain itu, Anindya Bakrie juga menilai bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari langkah strategis menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa-Indonesia (EU-Indonesia CEPA) yang berpotensi memberikan keuntungan bagi Indonesia di kawasan ASEAN. "Indonesia dan Prancis memiliki peran penting di masing-masing kawasan. Kedua kawasan ini saling melengkapi, bukan bersaing," ungkap Anindya Bakrie dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 29 Mei 2025.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa kerja sama ini dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis. Dia menjelaskan bahwa terdapat 16 MoU yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Macron. "Nilai totalnya sekitar US$ 11 miliar," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, Indonesia dan Prancis memiliki kesamaan dalam filosofi perdagangan multilateral. Dia menambahkan bahwa pemerintah tertarik untuk membuka lebih banyak peluang perdagangan dan investasi antara kedua negara ini.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.