Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Yang Rentan Terhadap Ancaman Digital Perlu Meningkatkan Ketahanan Infrastruktur Siber Mereka

Senin, 23 Desember 2024

    Bagikan:
Penulis: Dharma Sakti
(Ilustrasi(Dok ITSEC ))

Insiden keamanan siber yang terjadi di berbagai sektor di Indonesia sepanjang tahun 2024 menunjukkan peningkatan variasi dan frekuensi ancaman siber, termasuk web defacement, serangan malware dan ransomware, pelanggaran data, serta bentuk peretasan lainnya.

Kepala Badan Siber & Sandi Negara, Hinsa Siburian, mengungkapkan bahwa dari Januari hingga November 2024, tercatat lebih dari 189 juta aktivitas anomali trafik di Indonesia.

Di antara berbagai sektor bisnis dan industri yang terpengaruh oleh ancaman tersebut, usaha kecil menengah (UKM) menjadi salah satu yang menghadapi tantangan serupa. Menyadari pentingnya perlindungan aset digital bagi UMKM, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) bekerja sama dengan XL Axiata Company dan Hypernet Technologies untuk meluncurkan IntelliBron, sebuah solusi keamanan siber inovatif yang dirancang untuk melindungi sistem digital UKM.

IntelliBron menjalin kemitraan strategis dengan Defend IT360 untuk mengatasi kerentanan siber yang dihadapi oleh UMKM serta memperkuat infrastruktur siber mereka dari ancaman digital, demikian disampaikan oleh Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Edi Hut Lumban Gaol, di Jakarta, pada hari Senin (23/12).

Joseph menambahkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM dalam membangun keamanan siber adalah terbatasnya jumlah tenaga ahli di bidang keamanan siber, anggaran yang minim, serta kurangnya pemahaman mengenai risiko serangan siber.

"Dengan lebih dari 189 juta anomali siber yang terdeteksi di Indonesia pada tahun 2024 dan potensi peningkatan ancaman siber, sangat penting untuk membangun infrastruktur keamanan digital di berbagai sektor, baik untuk organisasi besar, kecil, maupun individu," jelas Joseph.

IntelliBron dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan UMKM. Teknologi ini mengintegrasikan inovasi modern, efisiensi biaya, dan kemudahan dalam penerapan, sehingga dapat memberikan sistem pertahanan yang menyeluruh bagi UMKM di berbagai sektor industri. Teknologi ini dilengkapi dengan fitur-fitur inovatif yang mampu mendeteksi ancaman melalui dua komponen utama. Pertama, terdapat Bellatrix Monitoring Dashboard, sebuah sistem terpusat yang memungkinkan analis keamanan siber untuk memantau, menganalisis, dan mencatat aktivitas mencurigakan secara langsung.

Kedua, ada Rigel Network Threat Detector, perangkat keras yang dipasang dalam jaringan UMKM untuk memantau, menganalisis, dan mendeteksi aktivitas anomali, baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi.

Kedua komponen ini berfungsi secara terintegrasi untuk mendeteksi dan merespons ancaman serta aktivitas digital yang mencurigakan secara real-time, demikian disampaikan oleh Joseph.

Kepala R&D PT ITSEC Asia Tbk, Rasyid Sahputra, menyatakan bahwa salah satu fitur utama dari IntelliBron adalah integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin.

"Teknologi ini memungkinkan IntelliBron untuk membedakan antara aktivitas bisnis yang normal dan potensi ancaman siber. Sistem berbasis AI ini dapat mendeteksi anomali serta memberikan rekomendasi langkah mitigasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM), meskipun mereka tidak memiliki tim keamanan siber yang khusus," jelasnya.

Rasyid menambahkan bahwa IntelliBron berfungsi seperti CCTV digital untuk jaringan perusahaan, yang mampu mendeteksi aktivitas mencurigakan berdasarkan basis data ancaman dan memberikan notifikasi secara instan, sehingga pengguna dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Teknologi pembelajaran mesin yang terintegrasi dalam sistem juga memungkinkan IntelliBron untuk beradaptasi dengan berbagai ancaman baru, memberikan perlindungan yang dinamis terhadap ancaman siber yang terus berkembang.

"Teknologi IntelliBron juga dapat menjadi solusi yang hemat biaya bagi UKM. Kami berharap teknologi ini dapat mendukung UKM di Indonesia dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang kuat dan memungkinkan mereka untuk terus berkembang di era digital," tutup Rasyid.

(Dharma Sakti)

Baca Juga: Investasi IKFT Tumbuh Pesat, Siap Dorong Laju Pertumbuhan Ekonomi 2026
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.