Harga batu bara mengalami penurunan pada hari Jumat (18/7/2025). Penurunan ini disebabkan oleh industri batu bara Rusia yang sedang menghadapi krisis serius setelah kehilangan pasar Eropa dan penurunan harga batu bara global. Harga batu bara Newcastle untuk bulan Juli 2025 turun sebesar US$ 0,1 menjadi US$ 110,4 per ton, sedangkan harga batu bara Newcastle untuk bulan Agustus 2025 terkoreksi sebesar US$ 1,35 menjadi US$ 110,75 per ton. Untuk bulan September 2025, harga batu bara melemah sebesar US$ 0,85 menjadi US$ 111,25 per ton. Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam untuk bulan Juli 2025 turun sebesar US$ 0,25 menjadi US$ 104,55. Untuk bulan Agustus 2025, harga jatuh sebesar US$ 1,2 menjadi US$ 101,5. Sementara itu, pada bulan September 2025, harga terpangkas sebesar US$ 1,2 menjadi US$ 102,4. Dikutip dari The Moscow Times, Pemerintah Rusia telah menyiapkan paket bantuan sebesar 63 miliar rubel atau sekitar US$ 802 juta (setara dengan Rp 12,9 triliun) untuk menyelamatkan sektor batu bara yang sedang mengalami kesulitan akibat sanksi, penurunan harga global, dan hambatan dalam ekspor. Dikutip dari Reuters, Kementerian Keuangan Rusia mengungkapkan bahwa bantuan ini mencakup penangguhan pembayaran pajak ekstraksi mineral (mineral extraction tax) serta iuran asuransi tertentu hingga 30 November 2025. Selain itu, perusahaan batu bara juga akan diberikan perpanjangan waktu untuk melunasi tunggakan pajak, terutama untuk saldo negatif dalam akun pajak terintegrasi per 1 Juni. Kementerian Energi Rusia akan menentukan perusahaan-perusahaan mana yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan tersebut. Langkah ini diambil setelah sektor batu bara Rusia mengalami kerugian yang signifikan, dengan lebih dari 50 perusahaan terancam tutup dan kerugian industri diperkirakan mencapai US$ 4 miliar sepanjang tahun ini.