Borobudur Marathon 2025 Dongkrak Perekonomian Masyarakat Lokal Sekitar Candi Borobudur

MAGELANG - Gelaran Borobudur Marathon 2025 tidak hanya sukses secara olahraga dan budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal sekitar Candi Borobudur. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melaporkan peningkatan omzet hingga 300 persen selama masa penyelenggaraan event internasional tersebut.

Peningkatan ekonomi dirasakan oleh berbagai sektor, mulai dari penyedia akomodasi, kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa transportasi. Homestay-homestay yang dikelola masyarakat lokal penuh terisi oleh peserta marathon dan pendamping mereka. Restoran dan warung makan tradisional juga ramai dikunjungi oleh peserta yang ingin mencicipi kuliner khas Jawa Tengah.

Para pengrajin kerajinan tangan dan batik di sekitar Borobudur menikmati lonjakan permintaan yang signifikan. Banyak peserta mancanegara yang tertarik membawa pulang oleh-oleh khas Indonesia sebagai kenang-kenangan. Tidak hanya produk jadi, proses pembuatan kerajinan tangan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengalami budaya lokal secara langsung.

Pemerintah daerah memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat. Pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan bahasa asing diberikan kepada masyarakat lokal agar dapat memanfaatkan peluang ekonomi dari event-event internasional seperti Borobudur Marathon. Diharapkan kemampuan ini dapat terus dikembangkan bahkan setelah event berakhir.

Keberlanjutan dampak ekonomi menjadi fokus utama berbagai pemangku kepentingan. Berbagai inisiatif dikembangkan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari Borobudur Marathon tidak hanya dirasakan selama event berlangsung, tetapi juga dapat berlanjut melalui peningkatan kunjungan wisatawan secara berkelanjutan.

Baca Juga: Kesiapan Teknis: AirAsia Dan Citilink Siap Hadapi Inspeksi Airbus A320

---

Tag Dampak Ekonomi Ekonomi Lokal Masyarakat Lokal Perekonomian Daerah UMKM Usaha Lokal