Dok/Kementerian ESDM

Program Bantuan Pemasangan Listrik Baru Melebihi Target Pada Tahun 2024

Sabtu, 21 Des 2024

Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 155.429 rumah tangga yang kurang mampu di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengungkapkan hal ini pada hari Jumat (20/12) di Jakarta. Ia mencatat bahwa angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 yang mencapai 80.183 rumah tangga dan tahun 2023 yang mencapai 131.600 rumah tangga.

“Realisasi BPBL untuk tahun 2024 ini telah melampaui target awal sebanyak 150.000 rumah tangga, dengan pencapaian sebesar 103,61%,” jelas Jisman.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memperluas akses listrik ke desa-desa dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), sehingga kebutuhan listrik tidak hanya terpenuhi di perkotaan dan sektor industri, tetapi juga di seluruh pelosok tanah air.

"Kami berharap di masa mendatang, seluruh kebutuhan listrik masyarakat dapat sepenuhnya dipenuhi oleh PLN. Oleh karena itu, program BPBL ini diluncurkan," tuturnya.

Jisman menegaskan bahwa program ini tidak dipungut biaya apapun. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk melaporkan jika terdapat pungutan liar selama pelaksanaan, melalui berbagai saluran yang disediakan oleh Kementerian ESDM, termasuk media sosial dan Contact Center 136.

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menyatakan bahwa DPR RI telah menyetujui alokasi APBN 2024 untuk program BPBL yang akan dilaksanakan di 36 provinsi di Indonesia.

"Listrik kini bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, DPR RI harus memastikan tidak ada lagi rumah tangga yang kurang mampu yang belum mendapatkan akses listrik," tegas Bambang.

Dari Lampu Teplok ke Lampu LED  

Salah satu target dari Program BPBL adalah masyarakat di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sebanyak 562 warga kurang mampu di daerah ini menerima sambungan listrik gratis dari Pemerintah. Program BPBL yang dimulai sejak tahun 2022 ini bertujuan untuk memperluas akses listrik dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Linda (52), seorang penduduk Desa Suka Rende di Kabupaten Deli Serdang, masih mengingat pengalaman menggunakan lampu teplok. Selama lebih dari dua dekade, ia mengandalkan lampu teplok untuk menerangi rumahnya. Atap jerami di rumahnya menjadi hitam akibat asap dari lampu tersebut.

"Bagaimana anak-anak bisa belajar di malam hari jika harus berebut lampu teplok?" ungkap ibu dari tujuh anak ini.

Setiap hari, Linda dan suaminya bekerja sebagai buruh tani musiman, menanam kacang tanah, ubi, dan jagung. Ia tidak memiliki dana untuk memasang listrik secara mandiri. Linda adalah salah satu penerima manfaat dari program BPBL.

"Saya sangat senang karena sebelumnya saya tidak bisa memasang instalasi listrik. Sekarang rumah saya sudah terang," ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Mareksa Ginting (48), tetangga Linda, juga tidak mampu mengakses listrik sebelum adanya BPBL. Seperti Linda, ia juga mengandalkan lampu teplok sebelum lampu LED terpasang di rumahnya.

"Lebih nyaman menggunakan lampu LED ini. Dulu, menggunakan lampu teplok sangat sulit dan saya tidak betah berada di rumah karena gelap. Sekarang saya sangat senang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan ini," kata petani palawija tersebut.

Linda dan Mareksa bersyukur atas adanya program sambungan listrik baru dari Pemerintah. Masyarakat yang menerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah yang terdiri dari tiga titik lampu LED dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, serta token listrik pertama.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.