Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memimpin Apel Kesiapsiagaan dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas Tanggap Bencana (BTB) serta Rumah Sehat Baznas (RSB) 2024 yang berlangsung di Lapangan Simpang Lima Semarang pada hari Jumat. Gibran hadir bersama sejumlah pejabat terkait, termasuk Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Ketua Baznas RI, Noor Achmad, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji. "Saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan peran aktif Baznas dalam menghimpun serta menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk dalam penanganan dan pencegahan bencana," ujarnya. Ia memberikan apresiasi kepada Baznas, para relawan, dan mitra Baznas yang telah bekerja sama dengan pemerintah dalam menangani bencana nasional, mulai dari tahap tanggap darurat hingga pemulihan pasca-bencana, serta upaya pengurangan risiko bencana melalui program Kampung Tanggap Bencana dan Masyarakat Bangkit Sejahtera. "Saya berharap di masa mendatang, Baznas dapat semakin memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, baik melalui pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat maupun pembangunan sekolah darurat," tambahnya. Ia menyatakan bahwa anak-anak yang menjadi korban bencana akan mendapatkan beasiswa serta perlengkapan sekolah, pengembangan titik pertumbuhan ekonomi baru di lokasi relokasi, dan penyaluran bantuan produktif untuk mendukung kemandirian ekonomi para korban bencana. Ketua Baznas RI Noor Achmad menginformasikan bahwa Apel Kesiapsiagaan, Rakornas BTB dan RSB 2024 dihadiri oleh 5.000 personel, yang terdiri dari relawan BTB dari 30 provinsi dan 360 kabupaten/kota, serta tenaga medis dan nonmedis RSB dari 22 kabupaten dan 11 provinsi, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jateng dan Kota Semarang. Namun, ia menambahkan bahwa jumlah 5.000 personel yang hadir tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari relawan bencana Baznas yang tersebar di 30 provinsi dan 360 kabupaten/kota. Tindakan yang kami lakukan saat ini merupakan respons terhadap tuntutan masyarakat. Masyarakat, khususnya yang beragama, telah meminta kepada kami untuk mengumpulkan infak dan sedekah bagi penanganan bencana, serta menanyakan siapa yang akan melaksanakan pengumpulan tersebut. Ia menjelaskan bahwa masyarakat umumnya berharap Baznas dapat berperan aktif dalam pengumpulan dana dan membentuk relawan-relawan untuk membantu dalam proses tersebut. Dalam kesempatan ini, juga dilakukan simulasi penanganan bencana gempa bumi yang memperlihatkan kesiapsiagaan para relawan dalam menangani situasi darurat dan mengevakuasi korban.