Strategi Holding BUMN Mendorong Pertumbuhan Sektor Pariwisata

Rabu, 22 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Ava Grace
(Foto: Dok. Danareksa)

Sektor pariwisata diindikasikan memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut data yang dipublikasikan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 4,01% pada tahun 2024. 

Selama periode Januari hingga Oktober 2024, sektor ini berhasil menarik 11,6 juta wisatawan asing dan 839,4 juta wisatawan domestik. Selain itu, sektor pariwisata juga mencatatkan perolehan devisa sebesar US$12,6 miliar.

Untuk meningkatkan sektor pariwisata, kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan. Salah satu contohnya adalah PT Danareksa (Persero) yang berperan aktif dalam mendukung program Asta Cita pemerintah, khususnya dalam pengembangan sektor pariwisata di tanah air.

BUMN Danareksa, melalui PT Nindya Karya sebagai salah satu anggotanya, telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek strategis yang mengubah destinasi wisata di Indonesia menjadi daya tarik global dengan mengutamakan standar keamanan yang tinggi.

Revitalisasi berbagai destinasi wisata ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman para wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menjaga pelestarian budaya.

Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menyatakan bahwa komitmen Holding BUMN Danareksa sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mendorong promosi pariwisata Indonesia yang berkualitas internasional. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dan negara, seperti yang disampaikan dalam siaran pers pada Rabu (22/1/2025).

Dalam upaya menghadirkan destinasi wisata berstandar internasional, Nindya Karya telah menyelesaikan proyek revitalisasi infrastruktur pariwisata yang menekankan pada kualitas dan keberlanjutan. Proyek ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata global. Beberapa revitalisasi destinasi wisata ikonik yang telah diselesaikan oleh Nindya Karya mencakup Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi, yang meliputi Alun-Alun Merdeka, Sombu Dive, Puncak Toliamba, dan Danau Kapota. Revitalisasi ini diharapkan dapat menjadikan Wakatobi sebagai pilihan utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Revitalisasi Candi Borobudur: Candi Borobudur, yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO dan menjadi simbol kebanggaan Indonesia, telah mengalami revitalisasi untuk menjaga kelestarian dan daya tariknya sebagai destinasi wisata internasional. Proses revitalisasi ini mencakup penguatan struktur candi, penataan area yang ramah lingkungan, serta pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.

Revitalisasi Bali Beach Convention Center: Fasilitas konvensi terbesar di Indonesia, yang mampu menampung hingga 5.000 orang, diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari 2024. Terletak di Sanur, Bali, proyek ini dirancang untuk meningkatkan daya saing Bali sebagai pusat pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang berstandar internasional.

Pembangunan MICE di Labuan Bajo: Pembangunan Golo Mori Convention Center (GMCC) semakin memperkuat posisi Tana Mori di Manggarai Barat sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas.

Revitalisasi Gedung Keong Mas, TMII: Ikon edukasi berbentuk keong mas ini kini kembali menarik perhatian pengunjung dengan fasilitas modern yang menonjolkan kekayaan budaya dan alam Indonesia.

Sebagai informasi, Nindya Karya merupakan contoh sukses dari restrukturisasi dan revitalisasi yang dilakukan di Holding BUMN Danareksa. Nindya Karya, yang sebelumnya dikelola oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), diintegrasikan ke dalam Holding BUMN Danareksa pada tahun 2022 untuk menciptakan sinergi dengan ekosistem holding dan berperan sebagai pelaksana proyek strategis nasional.

Menurut Yadi, dukungan infrastruktur yang berkualitas akan meningkatkan aksesibilitas, kualitas layanan, dan pengalaman wisatawan yang mengunjungi destinasi tersebut. Pengembangan infrastruktur pariwisata akan membuka peluang baru bagi masyarakat dan pada akhirnya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BUMN Danareksa, yang berfokus pada transformasi dan investasi, terus berupaya menciptakan nilai di berbagai sektor yang dikelolanya, termasuk dalam bidang jasa konstruksi. Dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki, Nindya Karya berkomitmen untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur yang modern dan berkelanjutan, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, demikian disampaikan oleh Yadi.

(Ava Grace)

Baca Juga: Kesiapan Teknis: AirAsia Dan Citilink Siap Hadapi Inspeksi Airbus A320
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.